Current Issue

Vol. 14 No. 02 (2023): Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Kendal
					View Vol. 14 No. 02 (2023): Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Kendal

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menghadirkan Jurnal DIDAKTIKA ISLAMIKA untuk Volume 14 Nomor 2 bulan Agustus 2023 ke hadapan pembaca yang budiman. Salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw.

Pada edisi ini kami mengangkat tema tentang pendidikan dan Keislaman dalam berbagai pandangan yang dikupas secara mendalam dan kontekstual. Pada tulisan pertama ini kami tampilkan hasil penelitian kolaboratif dosen dan mahasiswa Dr. Rahmat Setiawan, M.S.I., dan Dwi Sulistyowati, S.Pd yang berjudul: Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Akidah Akhlak pada Bimbingan Konseling Islami di MAN Kendal. Penelitian ini berusaha mendiskripsikan pelaksanaan program Bimbingan Konseling Islam yang diintegrasikan melalui nilai-nilai pendidikan Akidah Akhlak di MAN Kendal. Pembahasan hasil penelitian, 1) Konsep nilai-nilai pendidikan akidah akhlak pada bimbingan konseling islami merupakan nilai-nilai yang diambil dari materi pembelajaran akidah akhlak yang kemudian diorientasikan sebagai materi bimbingan konseling islami; 2) Implementasi nilai-nilai pendidikan akidah akhlak pada bimbingan konseling islami diterapkan sebagai upaya preventif dan kuratif membentuk lingkungan sekolah yang kondusif sebagai tempat pembelajaran dan memberikan pelayanan individual/kelompok untuk memecahkan berbagai permasalahan peserta didik; dan 3) Problematika implementasi nilai- nilai pendidikan akidah akhlak pada bimbingan konseling islami di MAN Kendal penting untuk segera dicari solusi alternatifnya.

Pada tulisan kedua dipaparkan oleh Mochamad Lutfan Sofa, M.Pd., Prof. Dr. Zubaedi, M.Ag., M.Pd, dan Dr. Pasmah Chandra, M.Pd.I dengan judul: Model Pendidikan Karakter Qurani dalam Surat Luqman Ayat 12-19 dan Penerapannya di Era Distrupsi; Telaah Tafsir al-Misbah. Tulisan ini merupakan pengembangan hasil penelitian tesis penulis yang sudah direkomendasikan pembimbing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Model pendidikan karakter Quran surah Luqman ayat 12-19 meliputi model keteladanan, model nasihat, model pembiasaan, dan model perumpamaan; 2) nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam surah Luqman ayat 12-19 diantaranya syukur kepada Allah, beriman kepada Allah, berbakti kepada orang tua, bijaksana, berbuat kebaikan, ibadah karena Allah dan sabar, serta akhlak dan sopan santun; dan 3) Cara penerapan pendidikan karakter Quran di era disupsi antara lain memberikan ketaladanan kepada peserta didik, memahami hakikat manusia sebagai khalifah Tuhan, dan mengembangkan sikap toleransi. Sedangkan penerapan pendidikan karakter menurut kementerian pendidikan nasional berdasarkan buku panduan pelaksanaan

pendidikan karakter yaitu strategi di tingkat kementerian pendidikan nasional, strategi di tingkat daerah, strategi di tingkat satuan pendidikan, dan penambahan alokasi waktu pembelajaran.

Selanjutnya tulisan ketiga, disampaikan oleh KH. Ikhsan Intizam, Lc., M.Ag dan Ivan Maulana Azhar Muttaqin, S.Pd yang berjudul: Implementasi Metode Targhib dan Tarhib dalam Pembentukan Karakter Disiplin Santri Ma`had al-Aqwam MAN Kendal. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kolaboratif dosen dan mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Implementasi metode targhib wa tarhib dalam pembentukan karakter santri dilaksanakan dalam dua bentuk yaitu melalui integrasi dengan tata tertib dan melalui proses pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas;

  • Problematika yang muncul yakni problem yang muncul dari guru atau ustadz yakni guru tidak menjelaskan prosedur yang jelas tentang penerapan metode targhib wa tarhib dalam setiap program pembelajaran dan tidak memberikan penjelasan kepada santri; dan problem yang muncul dari santri yaitu; Santri masih memiliki persepsi yang keliru terkait dengan tindakan guru dalam menerapkan metode targhib wa tarhib sehingga terkesan tidak adil, tidak merata, kurang mempertimbangkan kinerja dan hasil belajar santri; dan
  • Solusi alternatifnya sebagai berikut, guru hendaknya menjelaskan prosedur yang jelas tentang penggunaan metode targhib wa tarhib dan mengkomunikasikan kepada santri, dan guru hendaknya menduskusikan dengan santri tentang tujuan dan manfaat penerapan metode targhib wa tarhib untuk membentuk karakter disiplin

Keempat, redaksi menampilkan apresiasi hasil penelitian dari Erwin Subly Fadillah, M.Pd., Dr. Suhirman, M.Pd., dan Dr. Desy Eka Citra, M.Pd, berjudul Implementasi Program BTA untuk Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Quran Siswa SMPN di Kabupaten Bengkulu Selatan. Hasil penelitan ini menujukkan program BTQ terhadap kemampuan baca tulis al-Quran belum bisa untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Quran dikarenakan sekolah belum sepenuhnya menerapkan Program BTQ yang sesuai dengan Perda No. 5 Tahun 2014 hanya 49% sekolah yang menerapkan Program BTQ dengan maksimal. Dapat disimpulakan jika sekolah menerapkan program BTQ dengan maksimal maka bisa meningkatkan kemampuan baca tulis al- Quran peserta didik.

Kelima, redaksi menampilkan tulisan apik dari H. Muhamad Nur, M.S.I, bertajuk tentang Komponen Dasar dan Dimensi Fitrah Sebagai Inner Potensial. Studi ini berusaha mendalami hadits Nabi Muhammad saw. tentang fitrah manusia. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Konsep ini menunjukkan walaupun secara fisiknya manusia saat lahir dalam keadaan lemah, namun memiliki potensi berupa kecenderungan-kecenderungan tertentu menyangkut daya nalar, mental dan psikisnya yang berbeda-beda jenis dan tingkatannya. Konsep dasar fitrah merupakan potensi yang dianugerahkan Allah SWT kepada manusia tidak terbatas nilai dan jumlahnya. Fitrah yang diberikan Allah SWT kepada manusia bersifat universal (kuttiyyuri). Dan secara garis besar (ijmal)-nya mencakup pada empat bidang, yaitu: fitrah ketauhidan (al-fitrahfi al-tauhid); fitrah suci dari dosa (al-fitrahfi al-dzunub); fitrah kemuliaan (al-fitrahfi al-ikraman); dan fitrah sosial (al- fitrahfi al-ijti-maiyyah). Dimensi fitrah manusia memiliki tiga hal, yaitu: fitrah jasmani, fitrah ruhani dan fitrah nafs. Teori yang mendasari fitrah terdapat empat pandangan, yaitu: pandangan empirisme, pandangan nativisme, pandangan naturalisme dan pandangan Islam; dan 4) Inner Potential disebut kodrat batin yang bersifat pembawaan, intrinsik, tidak jahat, dan cenderung baik, sementara dalam bahasa Psikologi Sufistik, dimaknai fitrah ruhaniyyah atau inner potential yang memiliki daya positif manusia. Fitrah dalam perspektif psikologi pendidikan memiliki peranan yang cukup penting dalam mengembangkan fitrah manusia agar mampu berkembang dengan baik dan terarah.

Keenam, menampilkan hasil penelitian dari Deka Nurbika, M.Pd., Dr. Nelly Marhayati, M.Pd., dan Dr. Mindani, M.Ag dengan tema krusial bertajuk Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Membentuk Karakter Siswa Menggunakan Metode Ta`widiyah di SDN 79 Kota Bengkulu. Secara mendasar tulisan ini menjelaskan tiga tema krusial penelitian: 1) Penerapan pembentukan karakter agar lebih menerapkan sikap dan sifat yang baik bagi siswanya seperti aspek religius, aspek kejujuran, aspek kedisiplinan dan aspek keteladanan; 2) Evaluasi penerapan yang dilakukan setelah penerapan  metode ta’widiyah adalah degan cara melalui evaluasi pengamatan dan membuat pertanyaan dalam bentuk lisan jika evaluasi itu tidak efektif maka yang dilakukan evaluasi dalam bentuk ujian tertulis guna melihat ketercapaian dan efektif atau tidaknya pelaksanaan metode  ta’widiyah (Pembiasaan); dan 3)   Strategi  yang  dilakukan   oleh  Guru  PAI   dalam   menerapkan   metode Ta’widiyah di SDN 79 Kota Bengkulu adalah; Aspek Ibadah, aspek kedisplinan, aspek kejujuran dan aspek keteladanan.

Ketujuh, Redaksi menampilkan karya ilmiah saudara Dr. H. Mukhamad Anieg, Lc., M.S.I., berjudul Mengembangkan Nilai-Nilai Moral dalam Pendidikan Islam; Studi Paedagogik Nabi Muhammad saw. Tulisan ini mengkaji tiga permasalahan bahwa: 1) Moral adalah kekuatan dalam diri  yang merupakan alat pengendali diri yang terbaik, ia mengatur tingkah laku, tutur kata dan sikap, serta merupakan sikap, serta merupakan kekuatan pendorong yang bekerja secara tetap, terus menerus dan teratur. Nilai-nilai moral Islam yang tetap dan absolut, yang bersumber pada agama itu akan memberi ketenangan kepada jiwa, karena ia berlaku dimana-mana, pasti dan tidak terombang ambing; dan 2) Nabi Muhammad saw. merupakan manusia pertama yang dikehendaki Allah SWT untuk diberi pengajaran dan pendidikan. Beliau memancarkan cahaya keagungan budi pekerti ke seluruh umat manusia, sebab beliau dididik dengan al-Quran dan itu pulalah yang digunakan sebagai pedoman untuk mendidik umatnya. Beliau mengajak seluruh umatnya supaya berperangai dan berbudi pekerti luhur serta akhlak yang mulia. Setelah Allah SWT. menyempurnakan akhlaknya lalu diberinya gelar sebagai orang yang berbudi agung dan luhur.

Kedepalan, menampilkan hasil penelitian ilmiah dari Prof. Dr. H. Rohimin, M.Ag., Dr. Ismail Jalili, M.Pd., dan Imam Rijal, M.Pd, yang berjudul Konsep Pendidikan Islam dalam Pandangan al-Mawardi dalam Kitab Adab al- Dunya wa al-Din dan Relevansinya di Era Sekarang. Kajian ini berfokus pada pada pandangan al-Mawardi dalam kitab adab ad-Dunya wa ad-Din. Penulisan bertujuan untuk mengetahui pandangan al-Mawardi tentang pendidikan akhlak, mengetahui pandangan ulam dan pakar pendidikan  akhlak berkenaan pandangan al-Mawardi, dan mengetahui relevansi pandangan pendidikan Islam al-Mawardi di era modern. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pandangan pendidikan Islam al-Mawardi yang tertuang dalam kitab adab al-dunya wa al-Din tidak bertentangan dengan al-Quran, al- Hadist dan Ulama-ulama maupun pakar pendidikan akhlak yang lain, serta masih relevan dengan pendidikan era sekarang.

Kesembilan, menampilkan karya ilmiah saudara Syaiful Hadi, M.Pd, berjudul Pendidikan Tauhid dalam Keluarga. Dalam tulisan ini penulis mengupas tentang pentingnya peran keluarga dalam pendidikan dan dalam usaha membangun generasi terbaik bagi bangsa. Orangtua selaku pendidikan dalam keluarga harus meningkatkan kompetensinya dengan memiliki ilmu mendidik anak, termasuk karena ilmu tersebut termasuk ‘ilmu al-hal yang harus dimiliki setiap muslim yang diamanahi oleh Allah SWT dengan anak- anak. Orangtua tidak seharusnya melimpahkan pendidikan anak kepada sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan saja karena tanggung jawab kependidikan terhadap anak merupakan tanggung jawab orangtua.  Fenomena yang terjadi saat ini banyak orangtua yang lalai terhadap pendidikan anak terutama pendidikan tauhid, sehingga anak-anak bahkan tidak dapat mengerjakan amalan ibadah sederhana. Orangtua sebagai pendidikan dalam keluarga hendaknya menanamkan nilai-nilai ketauhidan pada anak sejak dini, bahkan sejak sebelum orangtua tersebut menikah  mereka sudah bisa membekali diri mereka dengan banyak ilmu termasuk ilmu tauhid yang dapat digunakan sebagai bekal menjadi orangtua.

Kesepuluh, menampilkan karya ilmiah saudara Cici Edawarni, M.Pd., Dr. Suhirman, M.Pd., dan Dr. Mindani, M.Ag, yang berjudul Pemanfaatan Media Video Menggunakan Metode Talking Stick dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP IT Hidayatullah Ipuh. Dalam tulisan ini penulis mendeskripsikan hasil penelitiannya bahwa media video dan metode talking stick dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan sarana bagi guru untuk menyampaikan materi pada peserta didik.

Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan: 1) proses pemanfaatan media video dengan menggunakan metode talking stick pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam terdapat beberapa tahapan yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan hasil/peningkatan. Kemudian, dalam proses pembelajaran guru melakukan strategi pembelajaran yang sesuai; 2) Selanjutnya faktor pendukung dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang cukup, didukung pihak sekolah, dan pondok (pengasuh), semangat dari guru Pendidikan Agama Islam dalam mengajar, dan antusias siswa dalam belajar. Sedangkan dilihat dari faktor penghambat yaitu ruangan tidak ber-AC, siswa kurang fokus belajar pada saat jam terakhir, keterbatasan waktu mengajar, keterbatasan laptop, dan problem psikologis siswa dalam pembelajaran.

Akhirnya, semua kru redaksi menyampaikan selamat menyimak dan membaca karya-karya yang telah dihimpun dalam jurnal DIDAKTIKA ISLAMIKA STIT Muhammadiyah Kendal Volume 14 Nomor 2 bulan Agustus 2023. Sesungguhnya karya ini bisa memberikan motivasi dan pencerahan di bidang ilmu pendidikan Islam dan kajian keislaman. Semoga himpunan karya ilmiah dalam jurnal yang ada di hadapan pembaca ini memberikan manfaat dan membuka cakrawala pengetahuan kita semua dalam khazanah pemikiran dan kependidikan Islam. Amin.

Kendal, 28 Agustus 2023 Tim Redaksi

 

Published: 2023-11-10

Articles

View All Issues